Aksi Peduli Unesa Datangi Korban Bencana Mamuju, dan Majene

Gempa yang terjadi di daerah Mamuju, dan Majene menimbulkan banyak korban jiwa. Tidak hanya bangunan yang hancur karena gempa, kesehatan jiwa juga mengancam penduduk Mamuju, dan Majene. Melihat permasalahan tersebut, Satuan Mitigasi Crisis Center Universitas Surabaya bersama relawan yang mengemban misi kemanusiaan berangkat dalam rangka untuk membantu meringankan beban masyarakat Mamuju, dan Majene pada hari Sabtu (23/01).
Dalam aksi kemanusiaan tersebut para relawan dituntut untuk maksimal dalam membantu korban gempa Mamuju, dan Majene. “Sebagai relawan yang dipilih oleh Unesa kita tentu harus memaksimalkan bantuan yang dapat kami berikan untuk masyarakat sekitar,” ucap Ana salah satu tim relawan Unesa.
Ana Catur Fahariyah yang merupakan anggota himapala itupun mengaku bahwa setelah mendengar bahwa terjadi gempa bumi di Sulawesi Barat, dia bersama teman-teman dari himapala mengadakan donasi selama tujuh hari dan terkumpul sebanyak 150 paket bantuan. “150 paket bantuan tersebut kami bagikan kepada beberapa desa yang ada di sana,” ujarnya.
“Kedatangan tim relawan Unesa disambut baik oleh warga dan para relawan yang sedang bertugas di sana,” ungkap Wiryo Nuryono, S.Pd., M.Pd. selaku ketua panitia relawan Unesa. Beliau juga menambahkan bahwa setelah mendaftar di posko relawan Mamuju, dan Majene, para relawan segera mempersiapkan segala kebutuhan untuk membantu di beberapa desa yang ada di sana. “segala kebutuhan telah dipersiapkan, nanti malam kita akan mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan besok yang kita rencanakan di Malunda, kemudian hari senin kita akan berangkat ke Tapalang untuk memberikan psikoedukasi kepada warga di sana,” tambahnya.
Agenda yang akan dilakukan para relawan pada hari minggu (24/01) sampai rabu (27/01) ialah melakukan trauma healing atau psikoedukasi kepada para warga dan anak-anak di beberapa posko pengungsian. “Kegiatan yang kami lakukan yaitu trauma healing dengan menggunakan media menggambar, lalu ada pula mendongeng, dan memberikan balon kepada adik-adik agar mereka menjadi senang dan tidak berlarut-larut dalam kedukaan dalam menghadapi bencana gempa,” ungkap Ramadhan Maruta P, S.Psi selaku koordinator relawan Unesa.
Hal itupun selaras dengan yang ungkapkan oleh Asrin selaku perangkat desa Maliaya, Kec. Malunda, Kab. Majene. “Prioritas utama adalah anak-anak yang dibutuhkan agar pengaruh stress akibat gempa tidak terasa lagi,” ungkap Asrin. Ia pun berterima kasih kepada para relawan Unesa yang telah membantu masyarakat di Majene, “Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Unesa dan tim relawan yang sudah berkunjung dan membantu kami yang ada di sini. Semoga Unesa dan jajarannya terus menjadi kampus yang peduli. Sukses selalu untuk Unesa,” tambahnya.
Share It On: