Kegiatan Safari Sharing Kesehatan Mental di UNESA Tingkatkan Kesadaran Mahasiswa tentang Self Love.

Surabaya, 10 April 2024 – Pada Rabu, 10 April 2024, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan kegiatan edukasi kesehatan mental bertajuk Safari Sharing Kesehatan Mental di lingkungan kampus. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan pentingnya mencintai diri sendiri (self love), serta mengurangi stigma negatif yang kerap melekat pada masalah kesehatan mental.
Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan briefing anggota kelompok dan persiapan media yang akan digunakan, seperti poster dan permen dengan pesan motivasi. Kegiatan ini kemudian berlangsung di tiga lokasi strategis di kampus, yaitu di Gerbang Depan UNESA, Portal Gang 7, dan Perempatan Gang 7, di mana mahasiswa membagikan permen berisi pesan penyemangat untuk self love serta QR Code dari Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) bagi yang tertarik untuk mendapatkan layanan konseling.
Dalam acara ini, sebanyak 150 responden menerima permen berisi pesan-pesan motivasi untuk meningkatkan rasa cinta terhadap diri sendiri. Poster dengan tema self love juga dipresentasikan kepada mahasiswa, diikuti dengan pembagian permen yang diselipkan dengan kata-kata penyemangat untuk mendorong mahasiswa agar lebih peduli terhadap kesehatan mental mereka. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan mental untuk memindai QR Code dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang layanan konseling yang disediakan oleh SMCC.
Kegiatan Safari Sharing Kesehatan Mental ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih inklusif dan peduli terhadap kesehatan mental, dengan mengurangi stigma negatif terhadap permasalahan mental dan mendorong setiap individu untuk lebih terbuka dalam berbicara tentang kesejahteraan mental mereka.
Share It On: