Peran Aktif Teknologi (Ai) Dalam Mengurangi Dampak Rokok Di Kalangan Masyarakat.

14 November 2024 –
Kebiasaan merokok yang telah lama menjadi masalah kesehatan global kini
mendapat perhatian serius dari para peneliti. Sebanyak 8 juta orang meninggal
setiap tahunnya akibat rokok, dengan 1,2 juta di antaranya adalah perokok
pasif. Berbagai dampak buruk rokok, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi,
mendorong badan kesehatan dunia seperti WHO untuk menetapkan target penurunan
angka kematian akibat rokok pada tahun 2025. Salah satu solusi yang sedang
diperhatikan adalah penggunaan teknologi, terutama aplikasi digital, untuk
membantu perokok berhenti merokok.
Sebuah telaah sistematis yang
dilakukan oleh peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga bersama
dengan peneliti dari Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Pakistan, menyelidiki
efektivitas aplikasi digital dalam mendukung proses berhenti merokok. Studi ini
melibatkan lebih dari 22.000 responden dari 9 negara yang berpartisipasi dalam
penelitian yang mencakup 25 artikel terpilih.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa beberapa aplikasi digital berhasil mengurangi angka perokok aktif secara
signifikan. Di antaranya, intervensi perilaku kognitif melalui media sosial
Facebook terbukti efektif mengurangi angka perokok sebanyak 70%. Aplikasi lain
yang turut teruji antara lain WhatsApp (59%), smartphone (60%), dan aplikasi
Quit with US (58%). Meskipun Facebook memberikan angka penurunan yang tinggi,
WhatsApp terbukti lebih efektif dalam mencegah kambuhnya perokok. Aplikasi
seperti WeChat juga menunjukkan penurunan perokok, meski akhirnya 58%
penggunanya kembali merokok.
Dalam penelitian ini, intervensi
melalui telepon menunjukkan tingkat kepatuhan berhenti merokok yang paling
rendah, hanya berkisar antara 6-16%. Peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan
aplikasi digital lebih efektif daripada metode konvensional seperti telepon,
SMS, atau flyer dalam membantu individu berhenti merokok.
Dengan temuan ini, aplikasi
digital dipandang sebagai alternatif yang menjanjikan untuk mengurangi
prevalensi merokok dan mendukung upaya penghentian kebiasaan merokok di seluruh
dunia.
Share It On: