Upgrading dan Rapat Kerja Tahunan Paguyuban Duta Anti Kekerasan Seksual.

Surabaya, 14 Agustus 2023 – Paguyuban Duta Anti Kekerasan Seksual (AKS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan Upgrading dan Rapat Kerja Tahunan pada Senin, 14 Agustus 2023, di Ruang Sidang Lantai 2 I8 Gedung FISH UNESA, Kampus Ketintang. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota Paguyuban Duta AKS untuk membahas dan merancang program kerja yang akan dilaksanakan selama setahun ke depan, dengan fokus utama pada edukasi dan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan UNESA.
Setelah rapat kerja tahunan, acara dilanjutkan dengan sesi Upgrading bagi para Duta AKS yang digelar oleh Divisi Konselor Sebaya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pengertian, peran, dan tugas konselor sebaya, serta prinsip-prinsip dan keterampilan yang diperlukan dalam konseling sebaya. Semua anggota paguyuban mengikuti pelatihan ini sebagai bekal ketika mereka bertemu dengan korban kekerasan seksual di masa depan.
Salah satu sesi penting dalam Upgrading ini adalah materi tentang "Keterampilan Konselor Sebaya" yang disampaikan oleh Bu Nanda Audia Vrisaba, S.Psi., M.Psi., seorang psikolog berpengalaman. Dalam materinya, Bu Nanda menjelaskan bahwa konselor sebaya merupakan layanan konseling yang diberikan oleh teman sebayanya, yang telah dilatih untuk membantu teman-teman mereka yang mengalami masalah, baik secara individu maupun kelompok.
“Konselor Sebaya diharapkan dapat menjadi perpanjang tangan konselor profesional,” ujar Bu Nanda. Ia juga menekankan bahwa konselor sebaya sangat dibutuhkan, karena banyak remaja yang merasa lebih nyaman berkonsultasi dengan teman sebaya daripada dengan konselor profesional. Konselor sebaya berperan penting dalam pencegahan masalah psikologis yang semakin parah dan membantu individu mengembangkan kemampuan untuk membantu diri mereka sendiri.
Dalam sesi tersebut, Bu Nanda memaparkan keterampilan-keterampilan penting yang harus dimiliki oleh seorang konselor sebaya, di antaranya:
- Keterampilan Observasi: Kemampuan untuk mengamati hal-hal yang tidak diungkapkan secara verbal, seperti ekspresi wajah atau bahasa tubuh korban.
- Keterampilan Untuk Hadir: Sikap penerimaan, keterbukaan, dan perhatian penuh selama proses konseling berlangsung.
- Keterampilan Active Listening: Kemampuan mendengarkan aktif, yang mencakup memberikan umpan balik verbal dan non-verbal untuk menunjukkan empati dan pemahaman.
Selain itu, Bu Nanda juga mengingatkan hal-hal yang harus dihindari oleh konselor sebaya selama proses konseling, seperti:
- Menghakimi: Mengkritik atau memberi penilaian negatif terhadap korban.
- Memberikan Solusi: Memberikan perintah, ancaman, atau nasihat yang tidak sesuai dengan konteks masalah korban.
- Menghindar: Membelokkan pembicaraan atau memberikan argumen yang tidak relevan untuk menghindari masalah inti.
Sebagai bagian dari materi, para peserta diberikan tantangan berupa role play untuk mempraktikkan keterampilan konseling sebaya dengan simulasi menangani korban kekerasan seksual. Hal ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang keterampilan konseling yang baru saja dipelajari.
Melalui kegiatan Upgrading dan Rapat Kerja Tahunan ini, Paguyuban Duta AKS UNESA berkomitmen untuk terus memperkuat peran mereka dalam upaya pencegahan kekerasan seksual, serta memastikan bahwa anggota mereka siap dan terampil dalam memberikan dukungan kepada korban di lingkungan kampus.
Share It On: